Sejak Gunung Merapi meletus (26/10), rasanya penderitaan semakin bertambah. Padahal gak lama sebelum Merapi, sudah cukup pilu hati kita mendengar derita banjir Wasior dan di hari yang sama pula dengan bencana Merapi, Mentawai pun diterjang tsunami.
Habis jatuh tertimpa tangga pula. Bencana datang bertubi-tubi. Beban yang harus dipikul berat banget.
Sanggup gak yah? Pertanyaan itu kerap muncul kalau penderitaan terus datang tanpa henti. Dorongan menyerah biasanya lebih besar daripada bangkit. Bagi yang terpapar bencana, menjadi patah arang, menjadi pilihan yang lebih mudah.
Ada janjiNYA untuk kita semua, kalau kita berbalik dari perbuatan dosa, maka Tuhan pun berbalik dari murkaNYA menjadi belas kasih yang sangat luar biasa.
Tapi …..sadarkah kita, yang terpapar bencana ataupun tidak, setiap ada bencana selalu ada belas kasih yang muncul dari berbagai penjuru.
Ingat ‘gak waktu bencana tsunami akbar di Aceh? Sejumlah negara tergerak hatinya saling berbagi belas kasih. Kini saat bencana Wasior, Merapi dan Mentawai pun, belas kasih datang. Kita yang tidak terpapar bencana, sadarkah bahwa kita gak usah nunggu bencana datang untuk bisa berbagi belas kasih. Jadikanlah sifat belas kasih menjadi salah satu sifat yang bisa kita miliki.